sistem pengolahan transaksi
SISTEM PENGOLAHAN
TRANSAKSI
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction
Processing System disingkat TPS) adalahsistem yang menjadi pintu utama dalam
pengumpulan dan pengolahan data pada suatuorganisasi. Sistem yang ber-interaksi
langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan)adalah sistem pengolahan
transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukungoperasional
organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan danmempersiapkan data
untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi,misalnya untuk
kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasieksekutif.
2. Teknik pengolahan data yang biasa diperoleh
ada empat macam, yaitu
- Batch processing
: data yang diperoleh dari sumber data biasanya dikumpulkan atauditumpuk, lalu
diproses pada waktu-waktu tertentu, misalnya data dikumpulkan antarajam 8:00
sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam
17.00
- Online processing
: data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saatditerima,
yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran,
misalnyapemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan
teller bank.
- Real-time
processing : pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis,penundaan
pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahandata
hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
- Inline processing
: biasa juga disebut sebagai hybrid-processing, yaitu kombinasi
antarabatch-processing dan online-processing. Misalnya pengolahan transaksi di
supermarket,dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung
dilakukan (online),tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang
dilakukan setiap jam 10:00malam
3. Komponen-komponen Sistem Pemrosesan
Transaksi
a. Dokumen Sumber
Kebanyakan
transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakancatatan-catatan
tertulis dokumen sumber berfungsi Memicu meng-otorisasi operasi fisik Sebagai
contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dangangguan
kepada pelanggan.
Memantau arus fisik
Misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan
pergerakanbarang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman.
Mencerminkan
akuntabilitas atas tindakan yang diambilMisalnya tagihan dari pemasok diparaf
untuk memperlihatkan bahwa tagihanini sudah diperiksa kebenarannya.
Menjaga
kemutakhiran dan kelengkapan basis dataSebagai contoh kopi faktur penjualan
digunakan untuk memutakhirkan saldodalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan
kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan.
Menyediakan data
yang dibutuhkan untuk keluaranMisalnya data dalam surat pesanan penjualan
digunakan untuk menyiapkanfaktur penjualan dan ikhtiar penjualan.
b. Jurnal dan Register
Jurnal dan register
merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal
merupakan catatan akunting formal awal dalam sistemmanual. Mengikhtiarkan data
transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau
catatan kronologis atau buku harian untuk data atauperistiwa yang tidak
bersifat keuangan.
c. Buku Besar dan
Arsip
Buku besar (ledger)
mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuankeuangan. Nilai transaksi yang
muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui
proses posting ini status setiap perkiraan yangterpengaruh dimutakhirkan dengan
menaikkan atau menurunkan saldo perkiraansebesar nilai transaksi. Jadi, jika
jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar menekankan pada status
perkiraan.
d. Laporan dan Dokumen
Berbagai laporan
umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan
dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumenoperasional juga
dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa daridokumen ini
dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat
tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentuyang
disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukan dokumen
sumber untuk pemrosesan lebih lanjut.
e. Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya
Transaksi akunting
harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkanke dalam buku besar. Bagan
perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan-perkiraan yang termuat dalam
buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, inimerupakan struktur data keuangan
perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan sajamemungkinkan pengklasifikasian dan
pengkodean data transaksi melainkan jugamenyediakan elemen-elemen data rinci
untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan
f. Rangkaian Audit
Rangkaian audit
adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen-elemen pemrosesan
transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran
dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total
ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuanganlainnya, dan sebaliknya.
Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi.Rangkaian audit
memungkinkan :
Koreksi kesalahan
yang terdeteksi
Menjawab pertanyaan
Rekonstruksi arsip
g. Tindakan Pengendalian dan Pengamanan
Pemrosesan
transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakanpengendalian dan
pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputibagan perkiraan,
perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesansekali tulis.
Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yangmemadai,
meliputi :
1) manual prosedur, dan
2) uraian tanggung jawab yangdibebankan
kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
4. Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan
transaksi, yaitu:
Pengumpulan Data :
setiap organisasi yang ber-interaksi langsung denganlingkungannya dalam
penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yangmengumpulkan data
transaksi yang bersumber dari lingkungan.
Manipulasi Data :
data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulusebelum disajikan
sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasiatau menjadi
bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugasmanipulasi data
adalah sebagai berikut:
1) Klassifikasi :
data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurutjenis kelamin,
menurut agama, menurut golongan, dsb.
2) Sortir : data
diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencariandata,
misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
Sistem Informasi
Manajemen
Sistem Informasi
Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output)
dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Tujuan Umum
Menyediakan
informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan
tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian
dan pengambilan keputusan).Proses manajemen didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas:
Perencanaan,
formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas
manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan
penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengendalian,
perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat,
rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan
korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan
Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses
pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
SIM merupakan
kumpulan dari sistem informasi:
Sistem informasi
akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi
keuangan.
Sistem informasi
pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
·
Sistem informasi
manajemen persediaan (inventory management information systems).
·
Sistem
informasi personalia (personnel information systems).
·
Sistem
informasi distribusi (distribution information systems).
·
Sistem
informasi pembelian (purchasing information systems).
·
Sistem
informasi kekayaan (treasury information systems).
·
Sistem
informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
·
Sistem
informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems).
·
Sistem
informasi analisis software
·
Sistem
informasi teknik (engineering information systems).
Sistem pakar
Sistem pakar
(expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa
dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat
menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli.
Jadi sistem pakar :
kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke
komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna dapat
berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu komputer dapat
mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dan lain-lain) seperti layaknya
seorang pakar, kemudian menjelaskannya ke pengguna tersebut, bila perlu dengan
alasan-alasannya.
Sistem Pakar
terkadang lebih baik unjuk kerjanya dari pada seorang pakar manusia. Dengan
sistem pakar, orang awam pun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang
sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli,
sistem pakar juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat
berpengalaman.
Sistem pakar
dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI (Artificial Intelligence) tahun
1960-an. Sistem pakar yang pertama adalah General Purpose Problem Solver (GPS)
yang dikembangkan oleh Newel Simon.
Keuntungan Sistem
Pakar :
·
Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
·
Bisa
melakukan proses secara berulang secara otomatis.
·
Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar.
·
Mampu
mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian
langka).
·
Mampu
beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
·
Memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian. Pengguna bisa merespon dengan jawaban ‘tidak tahu’ atau ‘tidak
yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap
akan memberikan jawaban.
·
Tidak
memerlukan biaya saat tidak digunakan, sedangkan pada pakar manusia memerlukan
biaya sehari-hari.
·
Dapat
digandakan (diperbanyak) sesuai kebutuhan dengan waktu yang minimal dan sedikit
biaya.
·
Dapat
memecahkan masalah lebih cepat daripada kemampuan manusia dengan catatan
menggunakan data yang sama.
·
Menghemat
waktu dalam pengambilan keputusan.
·
Meningkatkan
kualitas dan produktivitas karena dapat memberi nasehat yang konsisten dan
mengurangi kesalahan.
·
Meningkatkan
kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi sistem pakar dengan komputer lain membuat
lebih efektif, dan bisa mencakup lebih banyak aplikasi.
·
Mampu
menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan sistem pakar akan
menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
Kelemahan Sistem
Pakar :
·
Biaya yang
diperlukan untuk membuat, memelihara dan memeliharanya sangat mahal.
·
Sulit
dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya dan
kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia karena sangat sulit bagi seorang
pakar untuk menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
·
Sistem pakar
tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar
tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum
digunakan.
·
Pendekatan
oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda-beda, meskipun
sama-sama benar.
·
Transfer
pengetahuan dapat bersifat subjektif dan bias.
·
Kurangnya
rasa percaya pengguna dapat menghalangi pemakaian sistem pakar.
KONSEP DASAR SISTEM
PAKAR
Konsep dasar sistem
pakar mengandung keahlian, ahli/pakar, pengalihan keahlian, mengambil
keputusan, aturan, kemampuan menjelaskan.
Keahlian
Keahlian bersifat
luas dan merupakan penguasaan pengetahuan dalam bidang khusus yang diperoleh
dari pelatihan, membaca atau pengalaman.
Teori, fakta,
aturan-aturan pada lingkup permasalahan tertentu.
Strategi global
untuk menyelesaikan masalah.
Ahli / Pakar
Seorang ahli adalah
seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan, mempelajari hal-hal baru
seputar topic permasalahan, menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu,
memecahkan masalah dengan cepat dan tepat.
Pengalihan Keahlian
Tujuan dari sistem
pakar adalah untuk mentransfer keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer
kemudian ke masyarakat. Proses ini meliputi 4 kegiatan, yaitu perolehan
pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya), representasi
pengetahuan ke komputer, kesimpulan dari pengetahuan dan pengalihan pengetahuan
ke pengguna.
Mengambil Keputusan
Hal yang unik dari
sistem pakar adalah kemampuan untuk menjelaskan dimana keahlian tersimpan dalam
basis pengetahuan. Kemampuan komputer untuk mengambil kesimpulan dilakukan oleh
komponen yang dikenal dengan mesin inferensi yaitu meliputi prosedur tentang
pemecahan masalah.
Aturan
Sistem pakar yang
dibuat merupakan sistem yang berdasarkan pada aturan-aturan dimana program
disimpan dalam bentuk aturan-aturan sebagai prosedur pemecahan masalah. Aturan
tersebut biasanya berbentuk IF – THEN.
Kemampuan
Menjelaskan
Keunikan lain dari
sistem pakar adalah kemampuan dalam menjelaskan atau member saran / rekomendasi
serta juga menjelaskan mengapa beberapa tindakan / saran tidak
direkomendasikan.
Decision Support Systems (DSS)
bentuk satu kelas spesifik dengan sistem informasi terkomputerisasi
dukungan itu bisnis dan aktivitas pembuatan keputusan managerial. Membuat
keputusan yang tepat di bisnis terutama semata bergantung kepada mutu dari
data. Itu juga bergantung kepada kemampuan untuk meneliti data dengan satu
pandangan untuk mengidentifikasi kecenderungan itu dapat menyarankan solusi dan
strategi. Satu “ kerjasama ” sistem mendukung keputusan memaksudkan data
dikumpulkan, diteliti kemudian menyediakan ke satu agen manusia yang dapat
menolong sistem untuk memperbaiki atau menyuling data. Ini memaksudkan bahwa
berdua satu komponen manusia dan pekerjaan komponen komputer bersama-sama untuk
sampai pada solusi terbaik. Kertas ini mendeskripsikan pemakaian dari satu
produk perangkat lunak (Sistem barisan depan) ke satu aplikasi ekonomi spesifik
(mengevaluasi risiko keuangan mengasumsikan bahwa rate dari profitabilitas
ekonomi dapat pada nilai dari tingkat bunga)
Keywords: Skrip keputusan, Sistem Mendukung keputusan (DSS), Akibat
daya ungkit, Alat perangkat lunak, Dukungan web
Pengantar
Comments
Post a Comment